thank’s mom
‘’Selamat pagi mom,’’sapaku saat aku
menuruni tangga pada pagi hari di hari Minggu.
‘’Hai
juga sayang, kamu sarapan dulu, mom udah siapin sandwich kesukaan mu,’’ucap mom.
‘’Makasih
mom,’’ucapku.
Oh,
iya kita belum berkenalan ya. Kenalkan namaku Annisa Aulia Salsabila Putri
biasa dipanggil Putri. Aku bersekolah di SMP BUNGA KASIH 1. Aku sangat
menyayangi mom karena dia yang sudah membesarkan, melahirkan, dan merawatku sejak
kecil.
‘’Sayang
setelah ini kamu mau kemana ?’’tanya papa.
‘’Hari
ini aku mau main scooter sama Fisya di taman pa,’’jawabku.
‘’Sebelum
itu kamu tolong papa dulu ya, bersihin rumput gak bakal lama kok,’’pinta papa.
‘’Boleh
pa, apa mom ada yang ingin dibantu ?’’jawabku sambil menawarkan bantuan kepada
mom.
‘’Tidak
ada, kamu bantu saja papa mu kan katanya
kamu mau main juga,’’jawab mom.
‘’Siap
bos,’’ucapku.
Setelah selesai makan aku langsung
membantu papa memotong rumput menggunakan alat pemotong rumput. Agar cepat
selesai. Setelah potong memoton rumput selesai aku segera mengambil scooter ku
dan segera ke rumah Fisya. Oh, ya Fisya adalah sahabatku dari kecil. Ia juga
satu sekolahku denganku. Anika Lidiya Fisya itulah nama panjangnya. Sesampainya
di rumah Fisya.
Tok…tok…tok.
‘’Assalamualaikum,’’salamku.
‘’Waalaikumsalam,’’jawab seseorang
dari dalam sambil membukakan pintu. Ternyata itu adalah sahabatku Fisya.
‘’Hai, Fisya kita ke taman yuk main
scooter,’’sapa dan ajakku.
‘’Ok, aku ambil scooter dulu kamu
tunggu aja di depan pagar,’’pinta Fisya.
‘’Ya, udah aku kesana dulu ya, kamu
cepet nyusul,’’
‘’Ya,’’
Aku akhirnya menuju depan pagar.
Sedangkan Fisya mengambil scooternya di garasi. Setelah mengambil scooter Fisya
langsung menemui ku depan pagar. Dan kami segera menuju taman untuk bermain
scooter bersama. Tiba tiba pada saat kami sedang bermain.
‘’Putri kamu kenapa ?’’tanya Fisya.
Ketika melihatku jatuh pingsan di taman. Dia segera mencari pertolongan. Dia
langsung menelepon mom untuk memberi tahu nya.
‘’Halo,’’ucap Fisya.
‘’Halo, Fisya ada apa ? bukankah kamu
main sama Putri ’’tanya mom.
‘’I…I,…iya, tante tapi Putri…..,’’ucap Fisya
terbata bata.
‘’Ada apa dengan Putri, Fisya
?’’tanya mom dengan panik.
‘’Putri pingsan di taman tante,’’kata
Fisya.
‘’APA, ya sudah kalau begitu tante
sama om akan kesana kamu tunggu disana
jagain Putri ya,’’pinta mom.
‘’Ya, tante,’’ucap Fisya sambi
menutup teleponnya.
Beberapa saat kemudian mom dan papa
segera datang dan langsung memanggil ambulans. Sesampainya di rumah sakit.
‘’Fisya, kenapa Putri bisa pingsan
?’’tanya papa.
‘’Aku gak tau om, tante tiba tiba aja
Putri langsung pingsan maafin Fisya gak bisa jagain Putri,’’ucap Fisya meminta
maaf sambil menangis tersedu sedu.
‘’Iya, tante sama om udah maafin kamu
lagi pula ini semua juga bukan salah mu,’’jawab mom.
‘’Kamu jangan sedih ya, Fisya, Putri
akan baik baik saja. Kamu gak usah nangis nanti cantik mu hilang lho,’’hibur
dan canda papa.
‘’Makasih om, tante,’’kata Fisya.
‘’Sama sama,’’jawab mom.
Tak berapa lama kemudian dokter yang
memeriksaku keluar dan memberi tahu tentang keadaanku. Ternyata aku terkena
gagal ginjal. Dan harus mendapatkan transpalntasi ginjal yang cocok untukku.
Dan mom mengorbankan dirinya hanya untuk ku dan mendonorkan ginjal nya untukku.
‘’Dok, bagaimana keadaan Putri ? Apa
dia baik baik saja ?’’tanya mom.
‘’Sebenarnya Putri terkena gagal
ginjal stadium akhir,’’terang dokter.
‘’Ha….. gagal ginjal stadium
akhir,’’ucap papa terkejut mendengar penjelasan dokter.
‘’Itu gak mungkin, pasti dokter salah
periksa iya, kan,’’ucap Fisya dengan sedikit berteriak histeris.
‘’Saya, sudah memeriksa nya berulang
kali tapi hasilnya tetap sama,’’terang dokter.
‘’Sudahlah Fisya, mom kita lakukan
yang terbaik saja buat Putri supaya Putri cepat sembuh dan berkumpul kembali
bersama kita semua. Dokter apa yang harus kita lakukan supaya Putri selamat
?’’hibur dan tanya papa.
‘’Kita harus melakukan transplantasi
ginjal supaya Putri selamat,’’jawab dokter.
‘’Gimana kalo aku saja,’’tawar Fisya.
‘’Tidak aku saja,’’bantah mom.
‘’Sudah sudah kita bagaimana kalo
kita cek ginjal kita semua apakah ginjalnya cocok atau tidak dengan ginjal
Putri,’’ucap papa menenangkan suasana.
Setelah cek ginjal selesai ternyata
ginjal mom cocok untukku dan akhirnya dilakukan operasi transplantasi ginjal.
Operasi tersebut berhasil dan kami berdua pun selamat. Aku bisa kembali
beraktifitas seperti biasa tapi mom tak bisa. Karena dia tak boleh terlalu
capek. Pada suatu hari aku melihat mom sedang memasak.
‘’Mom, kenapa mom gak bilang Putri aja
kalo mom mau masak mom kan, gak boleh terlalu capek,’’ujarku.
‘’Gak kok mom gak bakal capek,’’jawab
mom.
‘’Aku tahu kalo mom yang mendonorkan
ginjalnya untukku,’’ucapku.
‘’Putri kamu tahu dari mana jika mom
yang mendonorkan ginjalnya untukmu ?’’tanya mom.
‘’Itu gak penting mom yang lebih
penting sekarang adalah mom gak boleh kecapekan, Putri aja yang masak mom yang
pandu deh,’’ucapku.
‘’Gak usah Putri kamu kan baru sembuh
jadi biar mom aja yang masak,’’ucap mom.
‘’Mom, aku hanya ingin membalas budi
mom walaupun tak seberapa,’’ucapku yang tak terasa air mataku mulai mengalir.
‘’Mom ikhlas untuk memberikan itu
semua untukmu, mom tidak mengharapkan balasan darimu mom hanya ingin Putri
bahagia, mom akan mengorbankan apa saja untukmu bahkan nyawa pun mom akan
korban kan demi kamu,’’kata mom.
‘’Mom, aku hanya ingin mengucapkan
Thank’s mom, I LOVE YOU MOM, karena mom sudah mau berkorban untukku, jadi
sekarang apa boleh Putri membantu mom,’’ucapku.
‘’You’re welcome, love you too, boleh
tapi mom akan bantu kamu,’’jawab mom.
‘’OK bos,’’jawabku singkat dan aku
segera memeluk mom dengan erat.
Sampai kapanpun kita tidak akan bisa
membalas jasa nya. Karena jasanya begitu besar. Mulai dari melahirkan kita mom
mengorbankan nyawanya untuk kita semua. Mendidik kita dari kecil hingga
sekarang. Jadi, sebaiknya kita hormati mom kita semua. Yang telah melahirkan
dan mendidik kita. Mom dalam memberikan jasanya kepada anaknya tak segan segan.
Mom langusng memberkan jasa begitu besar. Bahkan saat Nabi Muhammad saw.
ditanya ‘’siapa yang dihormati lebih dulu ?’’Nabi menjawab ‘’Ibumu,’’hingga
tiga kali baru menjawab ‘’Ayahmu,’’.
Seperti kata pepatah ‘’Surga ada di
telapak kaki ibu’’ jadi itu artinya kita harus menghormati dan menghargai nya
dengan sepenuh hati. Bukannya hanya ibu tapi ayah juga. Karena dia yang
membanting tulang untuk mencari nafkah untuk anak anak nya dan istrinya.
Comments
Post a Comment